Banyak masalah yang menyergap hidup ini, ada masalah kampus, masalah keuangan, masalah percintaan, masalah menejemen waktu dan masih banyak lagi. Semua seolah mengerogoti tumpuan kaki ini. Sedikit saja saya goyah akan tumbang tak terkendali. Dikampus banyak sekali yang harus dihadapi, baik tugas-tugas yang diberikan dosen, mengelola kelas, belum lagisikap orang-orang yang membenci. Suatu hari saya mendapat nilai yang boleh dikatakan tidak memuaskan. Membuat hati ini tersayat oleh nilai yang didapatkan. Setelah pulang dari kampus saya saya melangkahkan kaki ini ke kos 34 c di jl. Perintis Kemerdekaan. Setelah langkah kaki ini berhenti aliran darah mengalir hebat di tubuhku mendapati ada kejadian janggal terjadi di kos.Emosipun sudah tak terbendung lagi. Kaki tangan ini melampiaskan emosi kemarahan yang luar biasa bagaikan petir menyambar bumi. Oh betapa marahnya mendapati ikat pinggang yang tak bersalah, tak berdosa, tak pernah bicara disayat oleh tangan-tangan jahil yang berusaha merusak bagian dari kepunyaanku. Tangan itu ibarat pecundang yang hanya mampu bermain di belakang, dan layak ditqarik kepermukaan batang hidungnya. Tetapi saya masih manusia yang tak luput jua dari kesalahan. Sebagai Manusia Kita harus bisa memaafkan orang lain sebagaimana kita di maafkan oleh Tuhan Pencipta kita. Dari kisah ini marilah kita saling mendukung tidak saling menusuk.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

makalah analisis sastra anak pada dongeng Asal Mula Telaga warna

TUGAS II

SEHATI ===Seputar Hari Kartini